Teknik Struktur Bangunan & Jembatan - Arsitektur Seru

Arsitektur Seru

Blog yang berisi tentang Ilmu Arsitektur, Desain, dan Teknik

Teknik Struktur Bangunan & Jembatan

Artikel kali ini bakalan bahas seputar Jembatan. Langsung aja scrool ke atas untuk baca gaes. Enjoy


Pengertian Jembatan

Jembatan adalah suatu konstruksi yang dibangun untuk melangsungkan arus lalu lintas terhadap suatu rintangan. Bentuk rintangan dapat berupa: sungai, lembah, rawa, jurang, selat, saluran irigasi, jalan lalu lintas dll.

Jembatan berguna untuk jalan raya, jalan kereta api, dan jaringan pipa.

 

Suatu konstruksi jembatan secara garis besarnya dapat dibagi atas

1. Bangunan bagian atas jembatan ( super structure of bridge )

    Bangunan atas jembatan meliputi :

  Perkerasan ( aspalan ) 

– plat lantai kendaraan 

– trotoar 

– tiang dan pipa sandaran 

– balok melintang diagfragma 

– balok gelagar memanjang 

– perletakan 

– expantion joint 

– plat injak

     Fungsinya untuk mendukung langsung beban akibat lalu lintas yang melalui jembatan

 

2. Bangunan bagian bawah jembatan ( sub structure of bridge )

         Yang termasuk bangunan bawah jembatan adalah:

–  Pilar / tiang / bayabaya 

– abutment 

– pondasi kepala jembatan

– dan bangunan pengaman

Fungsinya untuk memikul beban dari bangunan atas, kemudian diteruskan ke pondasi, yang selanjutnya beban – beban tersebut diterima ke tanah dasar

 

3. Perletakan / landasan

          Landasan jembatan terletak antara kepala jembatan dan bangunan atas

          Jenis perletakan ada 2 macam, yaitu:

-  Perletakan baja yang terdiri dari sendi dan rol

-   Perletakan karet sintetis neofrin

 

4. Pondasi

           Pondasi adalah bagian dari jembatan yang berfungsi untuk menerima beban dari keseluruhan                   bagian konstruksi jembatan untuk meneruskan ke tanah.

           Pada umumnya pondasi yang digunakan pada konstruksi jembatan terdiri atas

           Pondasi dibagi atas:

-          Pondasi langsung & plat kaki

-          Pondasi sumuran

-          Pondasi tiang pancang

 

            Pemilihan jenis pondasi tergantung daripada keadaan daya dukung tanah dan jenis tanah.

            Pondasi langsung plat kaki dipergunakan apabila lapisan tanah keras letaknya cukup dangkal.

            Pondasi sumuran dipergunakan apabila lapisan tanah keras letaknya cukup dalam.

            Pondasi tiang pancang dipergunakan apabila tanah keras letaknya cukup dalam


 5. Oprit

Oprit terletak di belakang pangkal kepala jembatan / abutmench yang berupa timbunan tanah atau peninggian tanah. Penimbunan harus sepadat mungkin untuk menghindari faktor                         penurunan akibat berat kendaraan sehingga pemakaian jauh menjadi lebih nyaman bila melewati             jembatan tersebut.

6. Bangunan pelengkap

Berfungsi untuk mengamankan jembatan terhadap pengaruh aliran air sungai baik secara                        langsung atau tidak langsung.

7. Scouring / penggerusan bagian pondasi

 

Macam – macam jembatan berdasarkan jembatan:

1. Jembatan yang terbuat dari pasangan batu kali / batu bata

2. Jembatan yang terbuat dari bahan kayu

3. Jembatan yang terbuat dari bahan beton bertulang dan beton pratekan

4. Jembatan dari konstruksi baja

5. Jembatan yang terbuat dari perpaduan antara beton bertulang dan konstruksi baja yang disebut jembatan komposit

 

Berdasarkan fungsinya jembatan terbagi atas:

1. Jembatan untuk pejalan kaki ( jembatan penyebrangan )

2. Jembatan untuk jalan raya

3. Jembatan untuk jalan kereta api

4. Jembatan untuk saluran air / talang saluran irigasi

5. Jembatan untuk jaringan tranmisi pipa

 

Berdasarkan bentuk strukturnya, jembatan terbagi atas:

1. Jembatan gelagar (girder)

2. Jembatan rangka (triss bridge)

3. Jembatan portal (rigit frame bridge)

4. Jembatan gantung (suspension bridge)

5. Jembatan pelengkung / busur (arch bridge)

 

Berdasarkan panjang bentang, jembatan terbagi atas:

1. Jembatan box ( lulvert )

2. Jembatan kecil yang punya bentangan 8 – 15 m

3. Jembatan besar yang punya panjang bentang di atas 20 m

4. Jembatan panjang

 

Berdasarkan perletakannya, jembatan terbagi atas:

1. Jembatan di atas 2 perletakan, yaitu perletakan sendi dan rol dan perletakan karet sintetis / neofrin

2. Jembatan di atas beberapa perletakan / pelurus ( jembatan gerber )

3. Jembatan kantilever

 

Di dalam suatu perencanaan di jalan raya, muatan dan gaya – gaya yang harus diperhatikan, tegangan yang terjadi pada setiap jembatan adalah sebagai berikut:

    1. Muatan primer, adalah muatan yang merupakan muatan utama dalam perhitungan tegangan untuk         setiap konstruksi jembatan yang terdiri atas :

        - muatan beban mati, adalah semua muatan yang berasal dari berat sendiri jembatan termasuk unsur tambahan tetap yang dianggap satu kesatuan kemiringannya.

        - muatan hidup, adalah muatan yang berasal dari berat kendaraan yang bergerak atau orang yang berjalan / bekerja di atas jembatan.

 

Sekian dulu ya penjelasan singkatnya. Jangan lupa untuk cek terus blog arsitektur seru. Jangan lupa komen dan share! Semoga bermanfaat guys!