Penjelasan Lengkap Bata Merah dan Macam-Macam Ikatan Bata - Arsitektur Seru

Arsitektur Seru

Blog yang berisi tentang Ilmu Arsitektur, Desain, dan Teknik

Penjelasan Lengkap Bata Merah dan Macam-Macam Ikatan Bata

PENGERTIAN BATA MERAH / BATU BATA

Kali ini kita akan bahas soal batu bata nih. Udah siap? Oke mulai ya.
 
Biasanya nih pemisahan ruangan satu dengan yang lainnya dilakukan dengan pemasangan tembok/ dinding. Nah dinding untuk bangunan gedung terdiri dari susunan batu bata yang terbuat dari tanah liat yang berasal dari tanah yang subur loh. Proses pembuatannya dimulai dari penggalian tanah, pencampurannya dengan air atau bahan lain jika perlu, dan pemberian bentuknya diperoleh dengan menggunakan cetakan-cetakan dari kayu yang telah mempunyai ukuran tertentu.
 
Pengerjaannya dilakukan dengan tangan/kaki untuk menginjak-injak tanah liat supaya air dan tanah liat menyatu dengan baik dan merata. Selanjutnya nih tanah liat tsb dimasukkan dalam cetakan kayu sesuai dengan ukurannya satu persatu. Setelah kering, bata di kumpulkan ke dalam tobong, disusun dan selanjutnya dibakar dg suhu tinggi sampai matang. Jadi, bata merah adalah batu buatan yang berasal dari tanah liat yg dalam keadaan lekat di cetak, dijemur beberapa hari sesuai dg aturan, lalu dibakar sampai matang supaya tidak dapat hancur lagi bila di rendam dalam air. Gimana udah paham kan soal pengertiannya? Lanjut ke syarat - syarat bata ya.

SYARAT – SYARAT BATA
Bata sebagai unsur bangunan dalam penggunaannya nggak boleh sembarangan loh, nih simak  syarat - syarat yang harus dipenuhi :
1.      Semua bidang sisi harus datar
2.      Mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan menyiku
3.      Tidak menunjukkan gejala retak-retak dan perubahan bentuk yg berlebihan
4.      Warna pada penampang patahan merata
5.      Bila diketok suaranya nyaring
6.      Panjang bata = 2 lebar + siar (1 cm)
7.      Penyimpangan ukuran untuk panjang max 3%, lebar max 4%, tebal max 5%
8.      Kuat desak bata yang banyak terdapat dalam perdagangan di indonesia dibagi 3 golongan, yaitu:
a)      Mutu tingkat 1, kuat desaknya rata-rata lebih besar dari 100 kg/cm2
b)      Mutu tingkat 2, kuat desaknya rata-rata 80-100 kg/cm2
c)      Mutu tingkat 3, kuat desaknya rata-rata 60-80 kg/cm2

Nah sebelum dipakai, bata harus di uji dulu loh untuk menentukan bata tersebut masuk ke mutu tingkat berapa.
Jumlah benda-benda percobaan yang boleh menunjukkan penyimpangan dalam ukuran-ukuran lebih dari penyimpangan maksimum  yang telah di tentukan oleh:
a)      Bata merah mutu tingkat 1 : tidak ada yang menyimpang
b)      Bata merah mutu tingkat 2 : satu buah dari 10 benda percobaan
c)      Bata merah mutu tingkat 3 : dua buah dari 10 benda percobaan
Pengujian kuat desak bata merah dilakukan di laboratorium menurut cara-cara tertentu. Syarat-syarat bata merah sbg bahan bangunan (NI10) diambil dari yayasan dana normaksasi Indonesia (YDNI).
Lanjut lagi ya.

UKURAN BATA DAN TEBAL TEMBOK
Ukuran-ukuran bata (panjang, lebar, dan tebal) di daerah-daerah tempat pembuatan bata belum ada keseragaman, sehingga pembeli dan pembuat/ penjual harus terlebih dahulu mengadakan perjanjian mengenai ukuran-ukuran bata yang akan  digunakan untuk bangunan. Nah akhirnya oleh Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan (LPMB) telah ditetapkan ukuran bata merah standar seperti di bawah ini:
·        Bata merah : panjang 240 mm, lebar 115 mm, tebal 52 mm
·        Bata merah : panjang 230 mm, lebar 110 mm, tebal 50 mm (ukuran bata Pringsewu, Lampung)

Pada sebuah bata yang masih utuh, nama bidang yang:
Terpanjang ,disebut STREK                           
Terkecil ,disebut KOP
Terbesar , disebut BIDANG DATAR


ini dia gambarnya biar lebih jelas ya.











Syarat mutlak ukuran bata : 1 STREK = 2 KOP + 1 SIAR

Siar adalah adukan setebal 1 cm yang melekatkan bata satu dengan yg lainnya.  Siar ini bisa disebut dengan spesi. Tebal siar tidak boleh terlalu besar tetapi berkisar antara 0,8 – 1,5 cm. Oleh karena tebal siar telah ditentukan, maka ukuran bata telah disesuaikan ukurannya antara perbandingan tebal, lebar, dan panjangnya.
Contoh: misalkan tebalnya 5 cm, maka
            Lebar menjadi 2x5 + siar 1 cm = 11 cm
            Panjang menjadi 2xlebar + tebal siar = 2 x 11 + 1 = 23 cm
Sampai sini paham kan? Lanjut lagi ya.

Catatan:
Mengingat syarat ikatan bata bahwa siar tegak pada 2 lapis tidak boleh berhimpit, maka akan terjadi pemotongan bata yang disesuaikan dg kebutuhan. Namun demikian selalu diusahakan menggunakan bata yang masih utuh.

Dalam pemasangan tembok akan digunakan bata utuh dan potongan-potongan bata sbg berikut :
·        Satu bujur ialah satu bata utuh (panjang=bujur)
·        ¾ bata ialah bata dg panjang ¾ bata utuh
·        ½ bata ialah bata dg panjang ½ bata utuh
·        ¼ bata ialah bata dg panjang ¼ bata utuh
·        ½ kepala ialah bata panjang utuh dg lebar setengahnya


GAMBAR BATA UTUH DAN POTONGAN




 Pada penyusunan bata ada 3 istilah bentuk pemasangan adukan (spesi), yaitu :
·        Arah vertikal disebut siar tegak (prepend)
·        Arah memanjang disebut siar bujur (siar datar) disebut juga bed joint
·        Arah yang dipasang ke lebar bata disebut siar lintang

·       
PERATURAN HUBUNGAN DINDING BATU BATA

Oh iya, dalam menyusun batu bata hingga menjadi dinding dg sendirinya, dalam pelaksanaannya tidak boleh sembarangan loh. Untuk mendapat dinding yg kuat maka hubungan bata merah harus memenuhi syarat:
a)      Hub. Harus dibuat sederhana mungkin, yaitu lapisan-lapisannya terdiri dari 2 macam lapisan saja, yaitu lapisan melintang dan membujur (kop dan strek)
b)      Jangan menggunakan ukuran bata yg besarnya kurang dari ½ bata
c)      Siar tegak tidak boleh dibuat terus menerus sehingga merupakan 1 garis lurus
d)      Semua siar harus terisi penuh seluruhnya setebal tembok
e)      Pada sudut-sudut, pertemuan-pertemuan, dan persilangan tembok, lapisan-lapisannya saling ganti berganti, diteruskan dan dihentikan. Lapisan yang diteruskan harus lapisan strek dan lapisan yang dihentikan lapisan kop.
f)        Semua lapisan strek dihentikan/diakhiri dg bata ¾, banyaknya tergantung dg tebalnya yaitu diukur dg kop. Misalnya tembok 1 bata 2 kop, tembok 1 ½ bata 3 kop, tembok 2 bata 4 kop.
g)      Di sekeliling sudut yg ada disebelah luar harus dapat dilihat adanya lain-lain sejenis lapisan.

Macam-macam tebal tembok :
1.      Tembok setengah bata, mempunyai tebal 1 kop
2.      Tembok 1 bata, mempunyai tebal 2 kop /  1 strek
3.      Tembok 1 ½ bata, mempunyai tebal 1 strek + 1 kop (3 kop)
4.      Tembok 2 bata, mempunyai tebal 2 strek / 1 kop + 1 strek + 1 kop



MACAM – MACAM IKATAN BATA :
Macam-macam ikatan bata pada tembok suatu bangunan meliputi :
·        Ikatan ½ bata  : untuk tembok tebal lapisan setengah bata
·        Ikatan tegak     : untuk tembok tebal lapisan 1 bata/lebih dan kombinasinya
·        Ikatan silang    : untuk tembok tebal lapisan 1 bata atau lebih dan kombinasinya
·        Ikatan plam      : untuk tembok tebal lapisan 1 bata atau lebih dan kombinasinya
·        Ikatan rantai    : untuk tembok tebal lapisan setengah bata / lebih
·        Ikatan kop        : untuk tembok tebal lapisan 1 bata atau lebih

Contoh           :
Ikatan setengah bata pada sudut siku dua tembok: ½ x ½ bata

Penyusunan bata pada tembok rumah, pagar halaman dapat membentuk sudut siku (90o), sudut lancip (< 90o), sudut tumpul (> 90o)
Keterangan:
·        Lapis tembok berselang seling (berganti)
·        Agar siar tegak saling berselisih ½ strek serta siar tegak tidak saling berhimpit pada 2 lapis berturut-turut perlu dipasang 2 buah bata dengan panjang ¾ bata.
Keterangan:
·        Ditempat persilangan 2 tembok lapisannya berganti-ganti
·        agar siar tegak tidak saling berhimpit perlu dipasang 2 bata ukuran panjang ¾ bata




Keterangan tembok 1 bata:
·        Ikatan tegak yang banyak digunakan mempunyai tebal lapisan satu bata atau juga dapat dibuat lebih.
·        Sifat hubungan bata pada ikatan tembok satu bata adalah:
o   Tembok terdiri dari 2 macam lapisan, yaitu lapisan strek dan kop
o   Dalam 2 lapis berturut turut siar lintang saling berselisih ½ panjang bata
o   Panjang tembok jika dibagi dengan lebar bata akan berjumlah k (kepala) ganjil dan genap
keterangan:
Pada sudut tembok, pertemuan dan persilangan pada lapisan bujur (strek) berjalan terus diawali dan diakhiri dengan ¾ bata. Jika lapisan pertama merupakan lapisan bujur maka lapisan di atasnya menjadi lapisan kepala (kop).


Sekian penjelasannya. Semoga bermanfaat. Kalau ada yang belum jelas bisa ditanyakan di kolom komentar atau via email ya. Silahkan di share ya. Terima kasih. Happy reading guys!