(MATERI LANJUTAN) Macam - Macam Sambungan Kayu yang Biasa Digunakan Pada Bangunan - Arsitektur Seru

Arsitektur Seru

Blog yang berisi tentang Ilmu Arsitektur, Desain, dan Teknik

(MATERI LANJUTAN) Macam - Macam Sambungan Kayu yang Biasa Digunakan Pada Bangunan

Nah sekarang kita akan lanjut ke materi Lanjutan Macam – Macam sambungan kayu yang biasa digunakan pada bangunan. Langsung simak aja ya.
Yang akan dibahas kali ini adalah tentang sambungan memanjang tegak lurus dan sambungan kayu melebar.

SAMBUNGAN MEMANJANG TEGAK LURUS

1.      Sambungan memanjang tegak ½ tebal kayu
Sambungan ini sering ditemui pada tiang-tiang penyangga yang cukup tinggi (lebih dari 4 meter), seperti pada bangunan yang kontruksinya dari bahan kayu. Penempatan sambungan harus dibuat di luar tengah- tengah tinggi tiang untuk menghindari bahaya tekuk. Untuk menyatukannya dijepit dengan sabuk besi (sengkang beugel)

2.      Sambungan memanjang tegak  1/3 tebal (pen lurus)







Pada kedua ujung tiang yang akan disambung, masing-masing dibuat pen dan lobang (alur panjang).
Tebal pen        = lebar lobang, yaitu 1/3 t
Panjang pen    = panjang alur, yaitu 2-3 t


3.      Sambungan memanjang tegak bentuk tirus (pen miring)








Bentuknya hampir sama dengan gambar sebelumnya, hanya pen dibuat serong atau miring menyerupai trapesium agar lebih kuat menahan bahaya tekuk.

4.      Sambungan memanjang tegak pen silang










Baik digunakan untuk mencegah adanya bahaya tekuk ke sembarang arah. Cara pembuatannya kedua ujung tiang yang akan disambung dibagi menjadi 4 sama besar penampangnya. 2 bagian yang berhadapan merupakan pen dari bagian bawah, sedangkan 2 lainnya merupakan pen bagian atas. Untuk memperkuat sambungan ini dipasang sengkang besi (beugel) ukuran 1/8” x 5/4”

5.      Sambungan memanjang tegak ½ tebal kayu dengan mulut ikan









sambungan kayu MELEBAR

Sambungan kayu melebar ini biasanya digunakan untuk membuat lantai, dinding-dinding, pintu-pintu klam (pintu yang terbuat dari kayu), dsb. Mengingat papan itu dapat menyusut, maka sebelum mengerjakan perlu dipilih sisi-sisi papan mana yang akan disambung agar hasilnya tidak bergelombang. Nah untuk mengurangi adanya lantai yang bergelombang, pemasangan papan diletakkan yang mana sisi hati berselang seling menghadap ke atas dan ke bawah supaya didapat bidang yang rata.

Pada pemasangan papan lantai perlu dipasangi gelagar-gelagar atau balok-balok sebagai tempat penahan dan pemakuan papan-papan tersebut. Sebagai akibat penyusutan papan, maka sambungan pada dinding-dinding rumah yang kelihatan jelek diperindah dengan macam-macam profil atau bilah menonjol.

Sisi hati menghadap ke atas, papan akan cembung





Sisi hati menghadap ke bawah, papan akan cekung





Sisi hati berselang seling, permukaan papan cembung-cekung (saling meniadakan)








MACAM MACAM CARA MENYAMBUNG KAYU MELEBAR

1.      Dengan alur dan lidah









Sambungan ini digunakan papan dengan tebal 3 cm. Pada sisi samping diketam dengan alur dengan lebar 1/3 tebal papan, dalamnya 1 cm.
Pada sisi papan dibuat lidah dengan lebar 1/3 tebal papan, sedangkan panjang lidah adalah 1 cm – 0,2 cm = 0,8 cm. Bila kedua sisi papan disatukan, maka akan terdapat ruang kosong atau ruang muai 0,2 cm. Maksud dari ruang muai adalah agar papan-papan dapat mengembang dan menyusut dengan bebas sehingga tidak merusak kontruksi sambungannya.

2.      Dengan alur dan pegas (lidah lepas)








Sambungan ini dibuat bila papan-papan yang akan disambung mempunyai tebal lebih besar dari 3 cm. Pada kedua sisi papan dipasang setangkup disisipi dengan bilah kayu kecil yang berukuran 2 cm – (2 x 0,2 cm) = 1,6 cm. Dan tebalnya = lebar alur, yaitu 1/3 tebal papan.

4.      Dengan alur dan lidah yang dilengkapi lat tutup celah













3.      Dengan alur dan lidah yang dilengkapi sponning











5.      Dengan alur dan lidah yang dilengkapi dengan propil lengkung










6.      Sambungan dengan alur dan lidah miring dengan pemakuan terbenam










HUBUNGAN KAYU MENYUDUT

Nah untuk hubungan kayu yang menyudut banyak digunakan untuk membuat ibu pintu atau kusen, daun pintu, rangka atap, tangga, lantai, dll.

Macam-macam cara membuat hubungan kayu menyudut:

1.      Dengan coakan ½ lubang kayu



Untuk mempermudah tentang pengertian dan cara pembuatannya perlu disepakati perjanjian di bawah ini:
Kayu yang arahnya horizontal: H
Kayu yang arahnya vertikal: V
a.      Coakan ½ tebal kepala terbuka (pada sudut siku-siku)

b.      Coakan ½ tebal, kepala tertutup

c.       Coakan ½ tebal, dengan vestek 45o (pada sudut siku)

d.      Coakan ½ tebal, kepala terbuka (pada pertemuan siku


e.      Coakan ½ tebal kepala tertutup (pada pertemuan siku)



2.      Hubungan dengan ekor burung

Pada hubungan coakan ½ tebal kayu terdapat kelemahan yaitu batang horizontal (H) tidak kuat menahan gaya tarik walaupun telah diperkuat dengan paku. Untuk mengatasi kelemahan ini maka dibuatlah hubungan dengan ekor burung layang-layang. Pada ujung kayu H dibuat bibir dengan coakan atau takikan ½ tebal kayu. Bibir ini pada sisi dadanya dicoak sedalam 1/8-1/6 lebay kayu H, kemudian dibuat trapesium yang dinamakan ekor burung.


Macam-macam hubungan dengan ekor burung:

a.      Hubungan ekor burung terbuka (tembus)

b.      Hubungan ekor burung terbuka (tak tembus)

c.       Hubungan ekor burung tertutup tembus (sorong)


3.      Hubungan Pen dan Lobang

Hubungan kayu banyak dibuat dengan pen dan lobang, bila ukuran penampang kayu cukup besar. Hubungan pen dan lobang lebih kuat dibandingkan dengan coakan ½ tebal kayu, karena pada hubungan pen dan lobang dibatasi atau ditahan oleh dua atau lebih bidang pengapit. Apabila akan menghubungkan kayu yang sangat tebal, maka lebih kuat atau lebih baik kalau dibuatkan dengan pen ganda (double). Untuk memperkuat atau mengunci digunakan paku kayu atau paku bambu yang cukup keras yang dinamakan toog, diameternya 6-12 mm.

Macam-macam hubungan pen dan lobang:

a.      Hubungan dengan pen dan lobang terbuka
b.      Hubungan pen dan lobang terbuka dengan gigi
c.       Hubungan pen dan lobang tembus (pada sudut siku-siku)
d.      Hubungan pen dan lobang dengan statpen (pada sudut siku)
e.      Hubungan pen dan lobang dengan statpen, sponning
f.        Hubungan pen dan lobang dengan gigi tegak (pada sudut miring)

Nah, cukup sampai disini dulu ya bahasan kita. Jangan lupa berlangganan artikel supaya nggak ketinggalan artikel terbarunya. Jangan lupa komen dan share, terimakasih.