Konstruksi Baja dalam Bangunan dilengkapi Pengerjaannya - Arsitektur Seru

Arsitektur Seru

Blog yang berisi tentang Ilmu Arsitektur, Desain, dan Teknik

Konstruksi Baja dalam Bangunan dilengkapi Pengerjaannya


Pembahasan kita kali ini adalah kontruksi baja, nah macam – macam baja dalam bangunan apa aja sih? Oke kita bahas satu per satu ya.
Baja bangunan? Baja itu apasih? Jadi, baja adalah bukan logam murni yang terutama terdiri dari Ferrum (Fe), dan sedikit zat arang (c), Silisium (Si), Mangan (Mn), Phosphor (p), dan Belerang (b).
Baja ini mempunyai sifat keteguhan yang besar yang pada hakikatnya sifat kekerasan dan ke-liat-an baja sebagian besar tergantung pada cara – cara pengolahan serta campurannya.
Untuk titik leleh baja sekitar 1460 – 1520 o C
                                                BD nya 7,85
Angka pengembangannya (reaksi) 0,000012 tiap 1o C

Bijih besi kasar untuk dijadikan baja bangunan, dikerjakan menurut cara – cara :
-Proses Bess Emer
-Proses thomos
-Proses sie meus martin

Setelah ini lanjut ke jenis dan sifat – sifat baja ya.

Jenis baja yang terpenting untuk kontruksi bangunan adalah St 37.

Untuk paku keling biasanya dipergunakan St 37.

Kalau untuk kontruksi yang kurang penting dipergunakan St 00
Kedua jenis baja tersebut disebut baja lunak.

Kalau untuk kontruksi baja bangunan yang berat contohnya jembatan, kadang – kadang dipakai baja bertegangan tinggi misalnya St 52 yang bisa disebut juga baja bermutu tinggi ya. yang dimaksud dengan St 52 adalah macam baja yang mempunyai kekuatan tarik terletak antara 52 sampai dengan 56 kg / mm2.

Batas lumer minimum = 36 kg/ mm2 dan regang patah R kurang lebih 24%

Pada umumnya baja St 52 dipergunakan untuk bangunan gedung – gedung dengan banyak bahan yang harus diperhitungkan atas kekakuannya (kelenturan / lekuk tidak banyak faedah atau artinya.
Tetapi untuk jembatan – jembatan ,pemakaian St 52 sangat banyak faedahnya.

Oke sekarang lanjut ke macam – macam bentuk baja ya.
baja bangunan terdiri dari bentuk:
1. Bentuk yang sudah jadi, yang tidak perlu mengalami pekerjaan lagi. contohnya kontruksi tumpuan (landasan). Dan kontruksi yang sudah dibuat di pabrik dan tinggal penyetelan.
2. Bentuk baja yang belum jadi dan harus mengalami pengerjaan lagi, yang terdiri dari
-Batang – batang
-Bilah – bilah
-Plat – plat
-Profil – profil


BAJA PLAT
Nah baja plat ini biasanya digunakan untuk:
-Pintu – pintu
-Penutup atap seperti seng gelombang
-Plat – plat buhul
-Plat yang mempunyai rusuk digunakan untuk bordes


BAJA PROFIL
Bentuk baja yang banyak dipakai dalam kontruksi baja bentuk propil ini bermacam – macam loh ya, antara lain: balok I, kanal, T siku, dll. Dengan panjang 6 – 12 cm.


PROPIL BALOK DENGAN F-LENS SEMPIT
Propil balok dengan f-lens sempit adalah propil Jerman normal. Propil tersebut dinyatakan dengan tanda propil I, memakai huruf NP disertai dengan bilangan menunjukkan tinggi propil dalam cm. Jadi, misalkan I NP 24 berarti tinggi propil 24 cm, lereng pinggir dalam dari f-lens adalah 14%. Tinggi propil ini berkisar antara 8 – 60 cm. Propil ini digunakan untuk gording kolom, balok – balok lantai, dll.

PROPIL BALOK DENGAN F-LENS LEBAR

Propil I dengan f-lens lebar mempunyai kekakuan ke sisi yang jauh lebih besar daripada propil I NP

Pinggir dalam f-lens tidak mempunyai lereng, propil dengan f-lens lebar dinyatakan dengan tanda I dan huruf – huruf:
DIE      : diferdange Ecanamique
DIN      : Diferdange Normal
DIR      : Differdange Reinforce (diperkuat)
Dan disusul sebuah bilangan yang memberikan tinggi propil. Contoh DIE 20, DIN 40, dst. Untuk tinggi propil lebar berkisar antara 10 – 100 cm.
Pada propil DN dengan tinggi 10 – 30 cm, lebar flensnya sama dengan tingginya. Pada propil – propil tinggi 30 – 100 cm, lebar flensnya selalu 30 cm. Propil ini baik untuk kolom, kerangka jembatan, dan balok jembatan.

PROPIL KANAL
Propil – propil kanal dinyatakan dengan tanda atau huruf [ NP disertai dengan sebuah bilangan yang menunjukkan tinggi propil dalam cm. Contoh : NP 22, lereng pinggir dalam dari flens 8%. Tinggi propil kanal berkisar antara 3 – 40 cm. Ketentuan lain ada pada daftar baja.



Baja siku – siku sama kaki atau tidak sama kaki.

Propil ini dinyatakan dengan huruf L dengan tiga buah bilangan yang memberikan lebar, tinggi, dan tebal dalam mm.
Contoh : L.100.100.10 , L: 50.100.6 , L: 65.90.9



Baja Propil Berbentuk T

Pelaksanaan dari baja propil T sering dilakukan pada kontruksi kuda – kuda. Untuk kontruksi lain, baja ini kurang dipergunakan.
Ada 2 macam baja propil T :
a. Baja T dengan rusuk tinggi
b. Baja T dengan kaki lebar
Propil T dengan rusuk tinggi dinyatakan dengan tanda propil dan sebuah bilangan. Yang memberikan tinggi dan berturut – turut lebar kaki dalam cm. Tinggi dan lebar kaki adalah sama.
Ukuran propil T yang mempunyai kaki lebar, tinggi rusuk adalah sama dengan ½ lebar kaki.
Pernyataan ditentukan dengan tanda propil T dan 2 buah bilangan yang menyatakan lebar kaki dan tinggi rusuk dalam cm. Contoh: T.12.6
Ukuran – ukuran propil ini berkisar antara 60 x 30 mm dan 200 x 100 mm




PENGERJAAN BAJA

Susunan pengerjaan yang terpenting:
1. Meluruskan dan mendatarkan
2. Memberi ukuran – ukuran untuk panjang batang dan tempat – tempat lubang paku dan bentuk dari plat buhul
3. Menggunting, menggergaji dan memotong
4. Menggerek dan mengepor
5. Menghilangkan karat
6. Mengecat dan meni (cat dasar)


# PAKU KELING
            Paku keling dan baut digunakan untuk menyambung bagian – bagian dari suatu kontruksi baja.
-Paku keling digunakan untuk sambungan – sambungan yang sifatnya tetap, sekali dipasang sambungan tidak dapat dibuka lagi
-Baut, digunakan untuk sambungan – sambungan yang sifatnya tetap dan sementara (dapat dibongkar kembali)

*Paku keling terdiri atas:
- kepala
- gagang
- penutup

 
Keterangan:
a. Kepala bola
b. Kepala trapesium
c. Kepala setengah terbenam
d. Kepala terbenam




*Baut terdiri atas:
                a. kepala yang berbentuk segi empat atau segi lima
                b. gagang yang mempunyai ulir
                c. cincin


nah untuk lebih memahami materi di atas, sekarang coba kerjakan latihan soal di bawah ini ya. di akhir soal ada kunci jawabannya kok untuk melihat jawabanmu benar atau tidak. Langsung aja dikerjakan ya.

kerjakan soal – soal kontruksi baja di bawah ini!
1. Biji besi mengandung unsur apa saja ?
2. Apa yang dimaksud dengan:
a. Besi kasar
b. Baja bangunan
c. ST 37, ST 00, ST PK 52
3. a. Sebutkan bentuk – bentuk dari baja
          b. sebutkan macam – macam baja propil
          c. apa yang dimaksud dengan DIN.20. INP . 20 ?
      4.   apakah keuntungan dari kontruksi baja yang memakai alat penyambung baut? Jelaskan!


Jawaban:
1. karbida, silisida, fosfia dan sulfida ditambah dengan sedikit grafit
2. a. Besi kasar adalah hasil pengolahan dari bijih besi dengan melalui beberapa proses
          b. baja bangunan adalah baja yang bukan logam murni, mempunyai sifat – sifat kekerasan dan keliat-an baja
          c. ST 37 adalah macam baja yang mempunyai kekuatan tarik terletak antara 37 kg/ mm2  (merupakan baja terpenting)
              ST 00 adalah jenis baja untuk kontruksi bangunan yang kurang penting
              ST PK 52 adalah jenis baja untuk kontruksi bangunan yang berat, contoh jembatan.
            Baja ini adalah baja bertegangan tinggi atau bermutu tinggi.
3. A. Bentuk – bentuk baja : -bentuk yang sudah jadi dan –bentuk yang belum jadi
          b. macam – macam baja profil : balok, kanal, T siku
          c. maksud DIN.20, INP 10
              DIN 20 maksudnya profil I flens lebar dengan tinggi 20 cm. Profil ini mempunyai flens yang lebih besar dibanding I flens sempit
             INP 10 maksudnya I flens sempit dengan tinggi 10 cm.
4. Keuntungan dari kontruksi baja yang memakai alat penyambung baut :
Keuntungannya adalah kontruksi baja bisa dibongkar kembali karena baut alat penyambung yang bersifat tetap maupun sementara.


FUNGSI DAN JENIS SAMBUNGAN KONSTRUKSI BAJA

A. FUNGSI SAMBUNGAN BAJA

                1. menggabungkan propil – propil baja menjadi batang, kolom, balok, dan bagian – bagian kontruksi lainnya
                2. menggabungkan bagian – bagian kontruksi menjadi satu kesatuan bangunan

B. SAMBUNGAN BAJA

Sambungan baja dibagi atas :
                1. sambungan difinitip, berarti tidak dapat dibuka lagi tanpa merusak alat – alat penyambungnya
                2. sambungan sementara, berarti sambungan dapat dibuka lagi tanpa merusak alat penyambungnya.
Umumnya dipakai pada kontruksi sementara seperti jembatan mutade, jembatan pertolongan / darurat, dan sebagainya.
               3. sambungan tetap, berarti bagian yang disambung tidak dapat bergerak lagi
               4. sambungan bergerak, berarti sambungan ini memungkinkan pergerakan yang dibutuhkan menurut perhitungan statis pada bagian – bagian yang disambungkan.

Untuk sambungan difinitip dan tetap, umumnya digunakan paku keling atau pengelasan dengan las lumer, sedangkan untuk sambungan sementara digunakan baut, untuk sambungan bergerak dapat dipergunakan engsel (sendi) dan landasan (tumpuan)

Jenis – jenis baut dibagi menjadi dua golongan :
1. baut bubut  / baut pas
Yaitu baut yang di pas-kan dalam lubang yang diperluas, mempunyai kelonggaran antara lobang dan batang 1/10 mm, dan harus tepat (presisi)
2. baut hitam, mempunyai kelonggaran diameter lobang dan diameter batang -+ 1  mm.
Umumnya baut bubut digunakan pada kontruksi jembatan, sedangkan baut hitam untuk kontruksi gedung – gedung.

  
C. MACAM – MACAM SAMBUNGAN BAJA

            1. Sambungan beririsan tunggal
            2. sambungan beririsan dobel



Nah sekian dulu penjelasan mengenai materi baja, semoga bermanfaat. Jangan lupa komen dan share ya, terimakasih.